Senin, 26 September 2011

Fungsi Arsitektur (Broadbent)

1. Artistik Form (Fungsi Bentuk Artistik)
Dalam kategori ini arsitektur dianggap sebagai bentukan seni, sehingga arsitektur, yang fungsional, diartikan sebagai suatu bentukan yang artistik dan memi­liki nilai-nilai keindahan. Kategori ini dapat disejajar­kan dengan kategori aesthetic function yang dikemukakan oleh beberapa tokoh yang lain.
Jadi dapat diambil patokan secara empirikal bahwa suatu bangunan harus mempunyai fungsi estetika untuk memperindah suatu karya arsitektur agar dapat dinikmati.
2. Container (Fungsi Perwadahan)
Pengertian container ini lebih mengacu atau mengarah pada fungsi perwadahan aktivitas. Dalam arti bahwa, bentukan arsitektur yang fungsional, secara fisik adalah  suatu yang mampu mewadahi suatu kegiatan /aktivitas tertentu, sehingga penikmat dapat merasa aman dan nyaman.
3. Climatic Modifier (Fungsi Modifikasi/Kontrol Iklim)
Dalam kategorinya, pengertian fungsi ini lebih menunjuk bahwa bentukan arsitektur yang fungsional itu diartikan sebagai bangunan yang mampu mengantisipasi, mengontrol dan beradaptasi dengan lingkungan fisiknya, dalam hal ini adalah aspek iklim yang berlaku disekitar­nya. arsitektur harus dapat menyesuaikan diri secara klimatologis dalam lingkungannya. Karena kehadirannya menuntut fungsionalisasinya dari berbagai aspek termasuk iklim.
4. Environmental Filter (Fungsi Filter Lingkungan)
Dalam pengertiannya ialah, bangunan/arsitektur berfungsi juga sebagai media filterisasi lingkungan. Lingkungan di sini bukan hanya bersifat fisik, tapi juga berupa lingkungan sosial. Kategori ini juga mengandung pengertian bahwa arsitektur yang fungsional itu harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya, dengan cara mengikutsertakan karakteristik-karakteristik dominan yang biasanya berlaku dalam lingkungann tersebut. Dalam hal ini, kehadiran suatu bentukan arsitektural pada lingkun­gan tertentu, seyogyanya harus mampu memberikan nilai tambah dalam hal peningkatan kualitas lingkungan terse­but, tentu saja ada upaya-upaya menyaring aspek-aspek negatif dan memanfaatkan aspek-aspek positif yang ada, bahkan meningkatkannya. Filter lingkungan sangat diperlukan dalam peninjauan arsitektural terhadap perilaku manusia sekitar, karena tanggapan atau reson masyarakat akan sangat berbeda bila fungsi filter lingkungan ini kurang berjalan dengan baik.
5. Behaviour Modifier (Fungsi Pembentuk Perilaku)
Dalam kajian perilaku ini  arsitektur atau bangunan harus berfungsi sebagai pembentuk perilaku. Dalam tautan ini diyakini, bahwa setiap olahan dalam suatu bentukan arsitektur pada gilirannya akan mampu memodifikasi, membentuk bahkan memanipulasi tingkah laku seseorang yang secara aktif berinteraksi dengan bentukan arsitektur tersebut.
6. Capital Investment (Fungsi Investasi Modal)
Pengertiannya disini, arsitektur berfungsi sebagai suatu investasi modal, yang mengartikan bahwa adanya semacam tujuan untuk memperoleh manfaat atau nilai tambah tertentu atau keuntungan. Investasi  yang dimaksud adalah sebagai suatu upaya pemanfaatan sumber daya, baik modal uang, alat dan tenaga untuk menghasilkan keuntungan tertentu. Keuntungan yang dimaksud dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Keuntungan Profit
b. Keuntungan Benefit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar