Senin, 26 September 2011

Metafora dalam arsitektur

Istilah metafora berasal dari bahasa Yunani metapherein (Latin: metafora, Inggris: metaphor, Perancis: metaphore).  ”Meta” dapat diartikan sebagai memindahkan atau berhubungan dengan perubahan. ”pherein” berarti mengandung atau memuat.  Jadi secara etimologi, metafora dapat diartikan sebagai pemindahan makna yang dikandungnya kepada obyek atau konsep lain sehingga makna tersebut terkandung pada obyek yang dikenakan baik melalui perbandingan langsung maupun analogi. Arti leksikal dari Metafora adalah kiasan. Pengertian lain adalah looking at the abstraction (melihat hubungan antar hal secara abstrak).

Secara  epistemologis, sesuai dengan pengertiannya, metaphor dalam arsitektur dilakukan dengan cara displacement of concept (Schon, 1963,1967),  yaitu dengan mentransfer konsep suatu obyek pada obyek lain sehingga mempermudah pemahaman lewat perbandingan yang lebih sederhana.
Secara Aksiologis, sejarah mencatat bahwa tanda-tanda penggunaan metaphor dalam karya arsitektur sesungguhnya telah lama ada. Kualitas arsitektur piramida secara estetis dan struktural menjadi simbol bangsa Mesir Kuno akan keyakinan tentang keabadian. Bangsa Yunani membedakan penggunaan  tiang dorik dan ionik sebagai perwujudan pemujaan berdasar gender, Gothic dengan konsep kesemerawangan kulit bangunan menjadi sebuah standar bagi gereja untuk mewujudkan suasana kehadiran Tuhan dalam perwujudan cahaya, dan masih banyak lagi contoh bangunan pada jaman pra modern yang sarat dengan simbol-simbol  metaphorik
Anthony C. Antoniades yang disebut tindakan metaphora adalah:
(1) usaha untuk memindah-rujukan dari satu subyek (konsep) atau obyek) ke subyek yang lain.
(2) Usaha untu melihat' sebuah subyek (konsep) atau obyek) sebagaimana jika subyek tadi berupa subyek lain.
(3) Memindahkan pusat perhatian kita dari suatu hal (area of concentration or one inquiry) ke hal yang lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar